PEMILU BIKIN KEIMANAN RASA BABI?: SIMULAKRUM KYAI DAN MUSLIM
Aji Dedi Mulawarman
PENGANTAR
Pengalaman penulis mengikuti pemilu 2009 meski bukan sebagai caleg, akhirnya mendapatkan frustrasi masa depan politik yang menyedihkan. Kesimpulan penulis bahwa realitas politik kita memang sekuler terbukti. Islam sudah jadi simulakrum pikiran dan perbuatan. Simulakrum seperti dijelaskan oleh Baudrillard sebagai kenyataan yang ada di dunia ini adalah kenyataan yang tak terdefinisi lagi. Realitas yang ada adalah bentuk2 simulasi tak konkrit. Donald duck misalnya, merupakan simulasi dari bebek, padahal kita tahu donald duck bukanlah bebek, tapi simulasi kartun berbentuk bebek. Donald duck tidak pernah ada di realitas, hanya ada di media televisi, video maupun komik DIsney. Jadi, kalau bisa kita metaforakan, keislaman dalam pemilu sekarang ini, seorang caleg yang kebetulan kyai sekarang ini bukanlah kyai yang pernah ada dalam sejarah. Kyai atau Muslim sekarang dalam konteks Pemilu telah berubah menjadi Donald duck - Donald duck baru, simulasi-simulasi baru orang-orang Islam dalam perpolitikan Indonesia.